Peringatan Hari Ibu mendasari pentingnya peran perempuan. Ibu adalah sosok yang amat berjasa. Bukan hanya melahirkan, melainkan juga mendidik. Bahkan, sejak pertama kali menghirup udara bumi. Terang saja menjadi seorang ibu merupakan kemuliaan.
Dalang kondang dan budayawan, Sudjiwo Tedjo menganalogikan peran seorang ibu. Itu saat dia bermonolog dalam sebuah acara. Menurutnya, ibu disimbolkan seperti bumi. Menumbuhkan kasih sayang dengan penuh kesabaran.
“Ibu adalah bumi, simbol kesabaran dan kasih sayang. Menumbuhkan meskipun diinjak, diludahi, dihujani. Dia selalu bersabar untuk memberikan kehidupan,” kata Presiden Jancukers tersebut.
Berbeda dengan seorang laki-laki atau bapak. Dia disimbolkan dengan langit, suatu cita-cita yang tinggi. Namun, langit tidak boleh melupakan bumi. Cita-cita yang tinggi tanpa kasih sayang akan menimbulkan kerusakan.
Peran penting seorang ibu turut diajarkan dalam budaya Jawa. Misalnya dalam serat Machapat berjudul Mijil. Mijil berarti keluar, seperti biji yang mulai tumbuh dan muncul ke permukaan. Mijil bercerita tentang proses kelahiran anak manusia. Di situlah pentingnya peran seorang ibu.
“Setiap ibu rela bertaruh nyawa demi melahirkan anaknya. Keluar dari dalam perut ibu dengan kondisi tidak bisa apa-apa,” kata seorang sufi asal Solo, Candra Malik dalam ceramah Suluk Badran (30/11/2019).
Proses kelahiran itu tentu tidak mudah. Ada pertaruhan besar yang dilakukan seorang ibu. Selanjutnya, pertaruhan masih berjalan. Tidak berhenti sampai di situ. Dengan penuh kasih sayang, ibu berusaha memelihara anaknya. Menghidupkan dan menghidupi. Menjaga agar kehidupan anak terus belangsung. Ibu adalah tempat pendidikan pertama dan paling inti dari seorang anak.
“Karena itu, ibu adalah guru pertama bagi manusia. Sesungguhnya ibu itulah Wali Allah yang paling dekat dengan seorang anak,” pesan pria berambut gondrong dan murah senyum tersebut.
Bagaimana tidak, ibu mampu berkomunikasi dengan anaknya yang baru lahir. Bahasa yang hanya dimengerti seorang ibu. Padahal, si anak hanya berbahasa dengan jerit tangisan. Lalu, dengan penuh kasih sayang dan kesabaran, ibu berbakti kepada anaknya. Karena itu, ibu adalah sosok yang harus dihormati.
“Jangan pernah berani membantah, mendebat atau bernada lebih tinggi dari ibumu. Wong wadon itu mulia betul di hadapan Allah,” ucap pelantun lagu berjudul Samudra Cinta tersebut.
Rahim adalah satu rahmat dari Sang Pencipta khusus bagi perempuan. Tidak dimiliki laki-laki mana pun. Karena itu, ibu dan para perempuan lain memiliki kemuliaan. Terlebih saat menjalani peran sebagai ibu.
Machapat termasuk metode pendidikan dalam budaya Jawa. Mengajarkan tentang tahapan manusia hidup di dunia. Satu di antaranya adalah Mijil. Mijil mengajarkan proses kelahiran seorang manusia, yang mana peran ibu sangatlah penting dan utama.
Ini juga berhubungan dengan ajaran Jawa yang lain. Misalnya tentang Sedulur Papat atau Kakang Kawah Adi Ari-ari. Ajaran mendalam tentang proses kelahiran manusia dan perjalanan hidup. Cara mengenali diri sendiri yang sejati. Karena penting bagi manusia untuk menghormati dirinya selain orang tuanya.
“Ilmu seperti ini sudah diajarkan oleh para kasepuhan melalui budaya Jawa. Kakang kawah adi ari-ari juga harus dipelajari. Itu agar kamu bisa menghormati diri kamu sendiri selain kepada ibu,” pungkas penyanyi sekaligus penulis novel sufi tersebut.
Jadi, peran seorang ibu sangat penting. Tidak berhenti pada kebutuhan melahirkan. Pendidikan pertama kali di dunia bagi seorang anak adalah ibu. Namun, kasih sayangnya mengalir sepanjang masa. Kesabarannya seluas samudra. Semua itu diberikan kepada anak-anaknya dengan cuma-cuma.
Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember. Setiap tahun menjadi pengulangan. Sebagai pengingat rasa syukur akan kasih sayang seorang ibu. Kasih sayang yang bertebaran di dunia. Bayangkan, bagaimana dunia tanpa peran ibu? Seperti pohon tanpa akar, belum juga tumbuh sudah mengering dan mati.
Selamat Hari Ibu kepada para ibu dan perempuan-perempuan di bumi.