Biarkan Aku Tenggelam Sekali Lagi
Sudah pukul berapa ini? Aku mengerjapkan mata, menatap sinar matahari yang mengintip dari celah gorden kusam yang sudah berbulan-bulan tak ...
Tag: Fiksi Akhir Pekan
Sebuah Requime untuk Masa Lalu
Untuk pertama kalinya sejak puluhan tahun lalu, aku akan ke Surabaya menggunakan sepatu. Ada yang tak bisa ditolak dalam hidup. ...
Kota: Hujan, Kenangan, dan Perjuangan
Kota tak sekadar ingar bingar. Ada lilin kecil yang terus berjuang untuk berpendar. Mendung bergelantungan di area kota. Ajeng atau ...
Aktivis Kenangan: Progresif, Militan, dan Terlupakan
Progresif dan militan saja tak cukup. Aktivis perlu mewariskan kenangan karya dan pemikiran. "Mas, iki Rudi dalam kondisi berbahaya." Kata Jokun ...
Cerutu yang Lekas jadi Abu
"Tapi, siapalah aku, memantik api cemburu di cerutumu yang lekas jadi abu...." Bait terakhir puisi itu diucap fasih sekali. Puisi ...
Surat Cinta yang Tidak Biasa
Aku tetap mengagumimu dalam sikap sinis dan sombongku. Sebab sesungguhnya, aku mencintaimu serupa anak kecil yang mudah lupa pada rasa ...
Pada Akhirnya, Tidak Ada yang Memahami Akhir
Aku terbangun lagi di tengah tidur malam ku, masih dengan mimpi yang sama, ku raba sekitar dan mengambil handphone, pukul ...
Senja Berikhtiar dan Tuhan yang Menentukan
Kau boleh memilih pada siapa hatimu kau berikan. Tapi kau harus tahu, hasil akhir tetap wilayah Tuhan. Namanya Kalla, ia ...
Di Sekitar Jendela Makrifat (2)
Ojo kesusu bukak jendela. Yen awakmu durung siap nompo nur utawi cahaya. Lagu "Mawthini" menggema di warung kopi. Kebetulan timnas ...
Di Sekitar Jendela Makrifat
Jangan terburu-buru buka jendela. Jangan hanya siapkan mata belaka. Langit sore yang gelap menuju petang. Orang-orang lalu-lalang sibuk dengan aktivitas ...
