Siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat saat ini sedang menikmati euforia peralihan jenjang kehidupan. Mendekati momentum Ujian Nasional (Unas) dan kelulusan, banyak yang harus dipersiapkan dan direnungkan.
Kegiatan persiapan laiknya bimbingan, try out, serta ekspo perguruan tinggi banyak diikuti para siswa dan siswi.Banyak pula organisasi mahasiswa daerah (Ormada) yang menghelat acara semacam ini.
Instansi dan Musyawarah Guru pun tidak ketinggalan mengadakan acara yang menunjang kebutuhan siswa-siswi. Salah satunya adalah perhelatan Edu Fair yang diadakan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling (MGBK) Bojonegoro.
Acara tersebut diadakan pada Rabu, 16 Januari 2019 di Gedung Islamic Center Bojonegoro. Edu Fair merupakan ajang pameran perguruan tinggi swasta, lembaga kursus, serta akademi kesehatan dan perhotelan. Acara ini merupakan acara tahunan yang digelar sejak 2011.
Menurut Ida Nuraini, ketua MGBK Bojonegoro sekaligus ketua pelaksana Edu Fair, antusiasme pihak perguruan tinggi dan siswa semakin meningkat tiap tahunnya. Tujuan dari acara ini adalah mempermudah siswa-siswi kelas 12 SMA sederajat untuk mengakses informasi terkait sekolah lanjutan.
“Terdapat sekitar 60 SMA sederajat, baik negeri maupun swasta di Bojonegoro yang diundang. Sistem undangannya dibagi menjadi beberapa sesi. Sehingga para siswa dapat mengakses informasi secara leluasa dan tidak berdesak-desakan,” tukas Ida.
Pameran pendidikan ini tidak hanya menawarkan akses informasi tentang perguruan tinggi saja. Sebab banyak sekolah vokasi atau pelatihan ilmu praktis yang juga turut serta. “Diharapkan siswa SMK juga bisa melanjutkan studi pada bidang yang lebih spesifik, seperti studi lanjut praktis dan kursus,” imbuhnya.
Selama ini, siswa-siswi SMA sederajat di Bojonegoro lebih banyak melanjutkan studi di kota-kota Jawa Timur. Seperti Surabaya dan Malang. Meski begitu, pameran pendidikan ini juga menghadirkan sekitar 70 perguruan tinggi dan lembaga kursus dari Jawa Timur hingga Jawa Barat.
Ini bertujuan untuk memperluas opsi para siswa. Selain itu, menjadi wadah berkomunikasi langsung dengan pihak kampus terkait pembelajaran hingga biaya. Tidak dapat dipungkiri bahwa informasi terkait biaya memang menjadi fokus dari para siswa yang datang.
Jurnaba.co sempat menemui pihak perguruan tinggi yang mengikuti acara ini. Salah satunya adalah Tim Admisi dan Marketing Universitas Gajayana Malang, Ahmad Luthfin.
Menurut Luthfin, pameran pendidikan seperti ini bisa meningkatkan minat siswa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Sebab, menurut pengalamannya, banyak siswa yang tidak tahu bahwa ada pendidikan yang murah.
Ia juga mengatakan bahwa antusiasme siswa cukup tinggi. Terbukti dengan banyaknya stand perguruan tinggi yang sudah tutup sebelum acara berakhir, sebab brosurnya sudah habis.Luthfin menambahkan bahwa pameran pendidikan di Bojonegoro sangat teratur.
“Kami sudah keliling Jawa Timur untuk mengikuti pameran pendidikan. Dan ini adalah ketiga kalinya kami ikut pameran di Bojonegoro. Menurut saya Bojonegoro salah satu kota yang kemasan acaranya paling menarik dan teratur. Sebab murid diberi sesi tersendiri untuk berkunjung. Sehingga akses informasi juga semakin efektif,” ujarnya.
Dari informasi yang dirangkum Jurnaba.co, para siswa memiliki minat yang lebih besar pada ilmu sosial dan ekonomi. Salah satunya adalah Izza, murid SMA Islam Kecamatan Temayang. Ia mengaku sudah memiliki pandangan tentang studi lanjutannya. Yaitu pendidikan ekonomi. Ia juga mengatakan bahwa acara semacam ini dapat memperluas pandangan soal perguruan tinggi.