Dosen Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan sosialisasi pencegahan stunting dengan strategi edutainment.
Mungkin tak asing bagi masyarakat mendengar kata ‘sosialisasi’.
Kesan sosialisasi bagi masyarakat mungkin tak jauh dari kegiatan melihat dan mendengarkan pembicara membawakan materi.
Hal itulah yang kadangkala membuat masyarakat jengah, bosan, dan mengantuk saat mengikuti sosialisasi.
Tak heran jika akhirnya acara sosialisasi jarang diminati, sekalipun masyarakat berminat, biasanya harus ada ‘upah’ yang harus dibayarkan.
Tidak ada yang bisa menyalahkan masyarakat sebagai sasaran, atau audiens dari kegiatan sosialsiasi, jika mereka bosan dengan konsep sosialisasi yang ‘begitu-begitu saja’.
Adapun pihak yang harus memutar otak atas kondisi tersebut ialah para penyelenggara kegiatan sosialisasi yang biasanya berasal dari kalangan instansi, akademisi, dan para aktivis.
Merespon fenomena tersebut, Dosen Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya menemukan formula baru dalam melakukan sosialisasi.
Formula ini disebut dengan konsep edutainment, dimana konsep tersebut menggabungkan kegiatan education (pendidikan) dan entertainment (hiburan).
Edutainment sudah pernah diterapkan oleh Dosen Fakultas Vokasi UNAIR saat memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang stunting di Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Ajak Masyarakat Cegah Stunting
Stunting dari tahun ke tahun hampir selalu menjadi momok yang menjadi PR besar bagi pemangku kebijakan untuk menuntaskannya.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Nasional (SSGI) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2022, angka stunting di Indonesia masih berada pada angka 21,6 persen.
Meskipun mengalami penurunan tren dari tahun 2021 yang berada pada angka 24,4 persen, namun pada tahun 2022 masih belum memenuhi target nasional. Presiden RI Joko Widodo meminta kepada
Kementerian Kesehatan RI dan jajarannya untuk memperbaiki nilai gizi, agar pada tahun 2024 nanti angka stunting berada pada kisaran 14 persen.
Maka dari itulah, Dosen Fakultas Vokasi UNAIR yang berasal dari Departemen Kesehatan dan Departemen Bisnis pun turun tangan dengan melakukan sosialisasi kepada warga Bogorejo dengan metode edutainment.
Kegiatan yang ‘dikomandoi’ oleh Berliana Devianti Putri, S.K.M., itu diawali dengan pengukuran antropometri para peserta, dalam hal ini ialah ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki anak stunting. Setelah acara pengukuran selesai dilakukan, tibalah pada sesi edukasi kepada masyarakat.
Warga masyarakat yang hadir dalam kegiatan itu mengikuti ‘kuliah umum’ oleh Dwi Setiani Sumardiko, S.Kep., Ns., M.Si. Pada kesempatan tersebut, masyarakat diberikan pengetahuan mengenai arti stunting dan berbagai cara untuk mencegahnya.
Usaha untuk mencegah stunting harus dimulai sejak bayi berada dalam kandungan hingga menjadi balita.
Dwi menjelaskan bahwa pencegahan stunting dapat dimulai sejak bayi masih berada dalam kandungan, dengan mengimbau ibu hamil untuk secara rutin memeriksakan kehamilan ke bidan atau dokter.
Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan mengambil tablet tambah darah secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi yang dikandung.
Setelah presentasi materi, acara dilanjutkan dengan sosialisasi tentang resep makanan sehat KADARZI 1000 HPK, yang diikuti oleh sesi praktik.
Praktek Memasak Menu Sehat dan Murah
Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mengangkat tema “Edutainment Kadarzi 1000 HPK dan USG Maternal sebagai Upaya Zero New Stunting di Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora,” para warga masyarakat diajak untuk berpartisipasi secara aktif.
Mereka tidak hanya mendengarkan pemaparan materi dari para pembicara, tetapi juga diajak untuk langsung berpartisipasi dalam praktek memasak.
Untuk menambah keseruan, praktek memasak ini dijadikan sebagai ajang perlombaan.
Peserta kegiatan, yang mayoritas adalah ibu-ibu, dibagi menjadi enam kelompok, dan setiap kelompok ditugaskan untuk memasak menu sehat yang mengikuti prinsip KADARZI 1000 HPK.
Lomba memasak menu sehat dan bergizi ini berjalan dengan lancar dan berhasil dilaksanakan dengan baik. Antusiasme peserta sangat tinggi, sehingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung meriah.