Sajian takjil khas ramadhan sangat bermacam-macam. Mulai dari makanan, jajanan dan juga minuman. Satu di antara takjil unik yang bisa ditemui di Bojonegoro adalah Estimuno.
Di sudut jalan AKBPM Soeroko, sebuah lapak berdiri dengan gagahnya. Lapak yang terletak di depan SMAN 4 Bojonegoro tersebut menyediakan hidangan berbuka puasa dalam bentuk es timun. Penjualnya menamai dagangannya dengan sebutan unik yakni Estimuno.
Pada bulan ramadhan, penjual takjil memang bermunculan. Contohnya Gustomi dan Isma Nur Choironi. Keduanya membuka lapak dagangan takjil es timun yang dinamai Estimuno.
Secara sederhana, Estimuno adalah minuman yang berbahan dasar ketimun segar yang dipadu dengan biji selasih dan perasan jeruk nipis. Bedanya dengan es timun yang lain adalah tambahan potongan buah melon.
Menurut Gustomi, proses pembuatan Estimuno dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Karena butuh penanganan khusus supaya rasa pahit dari timun tak terasa. Mulai dari pembelian timun hingga proses penyerutan.
Gustomi dan Isma belanja timun langsung ke Pasar Bojonegoro. Pemilihan timun pun tak sembarangan. Dua pemuda tersebut sengaja belanja timun pada malam hari. Alasannya, karena timun yang dijual pada malam hari itu baru datang dari kebun petani, sehingga masih segar.
“Sengaja belanja ketika malam hari karena timun yang dijual masih segar. Pilihannya juga masih lengkap,” ujar Gustomi.
Menurut Gustomi, Estimuno buatannya ini tak hanya jadi penghilang dahaga. Estimuno juga memiliki berbagai khasiat kesehatan untuk tubuh. Mulai dari menurunkan tekanan darah tinggi hingga membantu menurunkan berat badan.
“Timun ini punya banyak khasiat kesehatan. Terutama menurunkan tekanan darah tinggi,” ungkap pemuda berusia 27 tahun tersebut.

Setelah adzan ashar, Gustomi dan Isma sudah bersiap di lapaknya. Dengan meja sederhana, Estimuno dijejer rapi dan siap dijual kepada para pembeli yang sengaja membeli sajian untuk berbuka puasa.
Setiap hari, Gustomi dan Isma membutuhkan 2 kilogram timun segar untuk membuat sekitar 50 hingga 70 gelas. Harga segelas Estimuno pun cukup terjangkau yakni Rp 5 ribu.
Untuk keuntungan sendiri, Gustomi dan Isma bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp 150 ribu per harinya. Margin keuntungan mencapai 50 persen dari modal awal.
Salah satu pembeli Estimuno adalah Mul. Ia sengaja memberhentikan laju sepeda motornya tepat di depan lapak Gustomi dan Isma. Pemuda yang masih berstatus mahasiswa tersebut penasaran dengan cita rasa Estimuno.
“Sengaja beli karena penasaran dengan rasa Estimuno ini. Soalnya juga jarang ada yang jual es timun di Bojonegoro,” ujar Mul kepada Jurnaba.co
Estimuno ini bisa kalian dapatkan pada sore hari jelang buka puasa. Nabsky sekalian bisa langsung datang ke Jalan AKBPM Soeroko, dekat pintu gerbang SMAN 4 Bojonegoro.
Kehadiran Estimuno ini membuat ramadhan di Bojonegoro jadi lebih berwarna. Pilihan hidangan berbuka pun jadi lebih beragam. Kalau ingin mencoba sajian takjil yang berbeda, Estimuno adalah jawabannya Nabs!