Dalam tiga tahun terakhir ini, Persibo selalu gagal promosi ke Liga 2. Persibo tak bisa melangkah jauh dan hanya berkutat di Liga 3 saja. Bahkan, dua musim terakhir tidak bisa lolos dari babak grup regional Jawa Timur. Catatan yang sangat mengecewakan.
Tidak jelasnya nasib Persibo Bojonegoro membuat gerah salah satu kelompok suporternya, Drago Tifoso Curva Nord. Berangkat dari hal tersebut, Drago Tifoso bersiap mengadakan forum besar untuk membahas masa depan Persibo Bojonegoro.
Kompetisi Liga 3 Jatim 2020 memang belum berjalan. Jadwal pertandingannya pun belum ditentukan. Namun bukan berarti tim-tim pesertanya bersantai tanpa melakukan persiapan apapun.
Sejumlah klub sudah mulai mempersiapkan diri. Dari membentuk tim, mengurus legalitas, mencari pelatih, bahkan ada yang sudah mengadakan seleksi pemain. Sayangnya, semua itu tak dilakukan oleh Persibo Bojonegoro.
Sampai sekarang ini, Persibo belum melakukan gerakan apapun. Ini membuat Drago Tifoso sebagai salah satu kelompok suporter terbesar Persibo gusar dan geram. Karena itu, mereka mengadakan forum besar untuk bahas hal tersebut.
Forum besar Drago Tifoso dilaksanakan pada Minggu (2/2/2020) di area Stadion Letjen H. Sudirman. Seluruh distrik dan anggota diundang untuk mengeluarkan pendapatnya terkait masa depan Laskar Angling Dharma.
Ketua Dewan Pembina Drago Tifoso, Arif Setyawan mengatakan jika forum besar ini bertujuan untuk membahas beberapa macam hal. Namun yang paling utama adalah membahas masa depan Persibo. Khususnya untuk tahun 2020 ini.
“Tujuan utamanya tetap bahas masa depan Persibo Bojonegoro. Kita akan duduk bersama untuk tentukan sikap,” ujar Arif Setyawan.
Arif juga berharap semua perwakilan distrik Drago Tifoso yang tersebar di berbagai kecamatan Bojonegoro mengutarakan pendapatnya. Dengan begitu, Drago Tifoso bisa mengeluarkan sikap kolektif berdasarkan kesepakatan bersama. Apakah akan boikot Persibo, atau akan demo lagi untuk dorong eksistensi Persibo ke depan.
“Itu nanti tiap distrik yang akan menentukan. Kami ambil keputusan secara kolektif,” tambah Arif.
Drago Tifoso memang sangat getol dan lantang dalam tiap masalah yang berhubungan dengan Persibo. Tak heran jika mereka geram ketika nasib tim yang berdiri pada 1949 ini tak jelas sama sekali. Padahal, Drago Tifoso terus memberikan dukungannya agar Persibo bisa lolos ke Liga 2 Indonesia.
Dalam tiga tahun terakhir ini, Persibo selalu gagal promosi ke Liga 2. Persibo tak bisa melangkah jauh dan hanya berkutat di Liga 3 saja. Bahkan, dua musim terakhir tidak bisa lolos dari babak grup regional Jawa Timur. Catatan yang sangat mengecewakan.
Sempat ada wacana yang muncul mengenai merger atau akuisisi klub Liga 2 oleh manajemen agar Persibo bisa naik kaata secara otomatis. Namun wacana tersebut menguap begitu saja.
Eksistensi dan kelangsungan hidup Persibo Bojonegoro memang tak bisa dilepaskan dari peran suporter. Karena itu, kepedulian dari Drago Tifoso ini harusnya bisa dimanfaatkan oleh manajemen atau pemangku kebijakan yang punya wewenang terhadap Persibo Bojonegoro.