Persibo Bojonegoro mendapatkan hukuman berat dari Komisi Disiplin Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur akibat laga yang berakhir rusuh saat melawan Nganjuk Ladang pekan lalu. Asprov PSSI Jatim menjatuhkan hukuman denda sebesar Rp 20 juta dan melarang suporter Persibo hadir di laga kandang maupun tandang selama tahun 2019.
Laskar Angling Dharma mendapat pukulan telak dari Asprov PSSI Jatim. Sejumlah hukuman berat didapatkan oleh tim yang dilatih oleh Muhammad Nadhief alias Andik Robot. Hukuman dari Komisi Disiplin tersebut disampaikan ke tim Persibo melalui surat elektronik pada Rabu (9/10/2019).
Semua berawal dari laga antara Nganjuk Ladang dan Persibo yang sama-sama menghuni grup A. Laga kedua tim tersebut berakhir secara prematur. Laga terhenti di menit ke-80 akibat penonton yang merangsek ke lapangan dan mengejar wasit.
Para suporter Persibo merasa wasit berat sebelah. Sejumlah keputusan yang merugikan Persibo jadi biang keladinya. Puncaknya terjadi saat wasit utama bernama Johan Cruyff tak memberikan penalti saat permain Persibo secara jelas dijatuhkan di kotak penalti. Suporter pun langsung menyerbu lapangan.
Akibatnya, pertandingan tak bisa dilanjutkan. Wasit diamankan oleh panpel dan pihak keamanan. Persibo pun dinyatakan kalah dari tuan rumah Nganjuk Ladang dengan skor tipis 1-0. Sisa waktu yang ada, sekitar 8-10 menit tak dilanjutkan karena dianggap Force Majeur.
Setelah melakukan pendalaman dan mendapatkan laporan dari pihak-pihak terkait, Komisi Disiplin melakukan sidang. Keputusan pun diambil. Persibo mendapatkan beberapa hukuman akibat kejadian di Nganjuk tersebut.
Hukuman pertama berupa denda sebesar Rp 20 juta. Denda tersebut diberikan akibat kejadian di Stadion Anjuk Ladang, pada Sabtu (5/10/2019). Saat itu, suporter Persibo merangsek ke lapangan dan merusak beberapa fasilitas stadion utama Kabupaten Nganjuk tersebut. Persibo dianggap melanggar Pasal 57 dan Pasal 70 kode disiplin PSSI.
Selain denda, Persibo juga mendapatkan hukuman berupa larangan suporter hadir di stadion saat skuat Laskar Angling Dharma tampil di laga kandang maupun tandang selama tahun 2019. Hukuman ini membuat para pencinta Persibo tak bisa mendampingi tim kebanggaannya secara langsung di stadion.
Tak cukup sampai di situ saja. Salah seorang pemain Persibo, yakni Ridho Nur Cahyo juga terkena hukuman dari Asprov PSSI Jawa Timur. Karena dianggap menendang wasit, Ridho dilarang tampil di kompetisi sepakbola Indonesia selama 12 bulan ditambah denda sebesar Rp 5 juta.
Hukuman dari Komdis PSSI Jawa Timur ini langsung direspons oleh manajamen Persibo Bojonegoro. Manajemen Persibo akan mengajukan banding untuk hukuman tersebut.
“Manajamen akan mengajukan banding untuk keputusan Komdis PSSI Jatim ini,” ujar asisten manajer Persibo, Ibnu Muttaqin.
Sebelumnya, Asprov PSSI Jatim memang menunggu putusan Komisi Disiplin terkait laga yang melibatkan Persibo dan Nganjuk Ladang. Sejumlah proses dilakukan oleh Asprov sebelum menjatuhkan hukuman.
Hukuman dari Komdis PSSI Jatim ini membuat sejumlah rencana Persibo berantakan. Karena larangan tanpa penonton, laga melawan Bumi Wali pada Minggu (13/10/2019) akan langsung terkena dampak. Para suporter tidak bisa menyaksikan langsung pemain berlaga di stadion.
Upaya banding yang akan dilakukan Persibo tentu sangat penting. Upaya tersebut penting untuk menegakkan keadilan yang sebenar-benarnya. Sekaligus menyelematkan masa depan Persibo Bojonegoro.