Masyarakat mendesak pemerintah untuk lebih transparan dalam membuka data terkait covid-19. Desakan masyarakat itu nampaknya didengar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pemrov Jatim meluncurkan sebuah website yang bisa dijadikan patokan data perkembangan covid-19 di Jawa Timur.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawangsa nampaknya mendengar keluhan masyarakat terkait keterbukaan data. Karena itu, Pemprov langsung membuat website yang berisikan data mengenai perkembangan virus corona di seluruh Jawa Timur.
Kini masyarakat Jawa Timur bisa mengecek kondisi sebaran virus Corona atau Covid-19 di sekitarnya secara real time melalui radarcovid19.jatimprov.go.id. Sejak diluncurkan dua hari lalu, pada Selasa (13/4/2020) website tersebut sudah diakses ribuan pengunjung. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur, Benny Sampirwanto.
“Total sudah 519.686 pengakses dari data per Kamis 15 April 2020 kemarin,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur, Benny Sampirwanto, Kamis (16/4/2020).
Dikatakan Benny, layanan yang dapat diakses di radarcovid19.jatimprov.go.id yaitu menyajikan data pasien positif Covid19 secara real time hingga tingkat kecamatan di 38 Kabupaten/Kota se Jawa Timur.
Melalui transparansi ini, lanjutnya, diharapkan masyarakat semakin tahu posisinya di lingkungan sekitarnya. Dicontohkan, apabila lokasi seseorang dekat dengan pasien terkonfirmasi positif maka kehati-hatian ekstra diperlukan. “Itu salah satu tujuan dibuatnya laman ini,” katanya.
Pada laman ini masyarakat tidak hanya mendapat gambaran sebaran pasien positif Covid-19 hingga tingkat kecamatan, namun juga akses rumah sakit rujukan terdekat jika membutuhkan penanganan kesehatan segera. “Masyarakat juga bisa menghubungi nomor khusus di tiap rumah sakit yang diberikan untuk pelayanan Covid-19 tersebut,” katanya.
Dijelaskan Benny, untuk titik merah di tampilan laman radarcovid19, bukanlah titik persis lokasi pasien positif Covid-19 namun diacak oleh sistem dalam radius 1 km dari alamat domisili pasien di area kecamatan tersebut. Diharapkan dengan info titik merah tersebut, warga di zona merah makin memperketat dalam menerapkan physical distancing.
Melalui laman ini, imbuh Benny, tidak ada stigmatisasi dengan alasan ketakutan namun melainkan mendorong semangat kebersamaan dan gotong royong ketika daerah atau wilayahnya masuk dalam area terdampak Covid-19.
“Mari kita bangun optimisme untuk bisa melewati pandemi ini,” tuturnya.
Salah satu warga Jawa Timur, Afda Alif menyambut positif keberadaan website yang dikeluarkan Pemrpov Jatim tersebut. Menurutnya, pembukaan data ini memang sangat penting. Namun, Afda juga berharap agar data yang ditampilkan itu bisa dipertanggungjawabkan.
“Informasi di website itu harus bisa dipertanggungjawabkan. Jangan sampai keliru karena bisa bikin khawatir warga,” ungkap warga Kabupaten Tuban tersebut.
Website untuk memantau perkembangan penyebaran covid-19 di Jawa Timur ini tentu sangat membantu masyarakat. Setidaknya, masyarakat bisa mendapatkan data yang valid dari pemerintah terkait covid-19 atau virus corona di Jatim.