Bambu memiliki kontribusi sangat besar bagi Indonesia. Menilik sejarah, bambu merupakan senjata andalan para pejuang. Kenapa bambu digunakan sebagai senjata? Bukan batang pisang, daun waru atau bengkuang yang dilempar?
Bambu biasa dipergunakan untuk berbagai keperluan hidup masyarakat. Misalnya, membikin rumah atau perabotan. Sebenarnya, tanaman ini tidak hanya mempunyai manfaat ekonomi. Rumput raksasa ini juga punya potensi besar dalam konservasi lingkungan.
Pohon bambu tumbuh secara berumpun. Satu tunas mampu tumbuh hingga puluhan pohon. Mengutip Medco Foundation, tanaman bambu mempunyai kemampuan menjaga ekosistem lingkungan. Akar bambu memiliki kerapatan yang tinggi. Sistem pertumbuhan akarnya pun menyebar ke segala arah. Baik ke dalam atau pun menyamping.
Lahan yang banyak ditumbuhi rumpun bambu, biasanya memiliki kondisi sangat stabil. Tanah tidak mudah erosi. Itu karena akar rumput bambu yang menyebar mampu mengikat tanah. Oleh sebab itu, air lebih mudah terserap dan masuk ke dalam tanah.
Sebenarnya, bambu merupakan tanaman yang sangat adaptif. Bambu mampu tumbuh di lahan yang tidak banyak air. Pada kondisi seperti pegunungan, bambu juga mampu tumbuh di lahan yang curam. Pada kisaran ketinggian hingga 1.500 mdpl. Peran bambu inilah yang menjaga lahan curam agar tidak mudah longsor.
Hal ini sebenarnya sangat bisa dimanfaatkan oleh pemerintah dan masyarakat Bojonegoro. Belakangan ini, Sungai Bengawan Solo memiliki potensi terjadi erosi dan tanah longsor. Daerah aliran sungai (DAS) mengalamai erosi karena tidak adanya tanaman yang menaungi tanah. Seperti yang kita tahu, Bengawan Solo merupakan sungai purba.
Misalnya daerah aliran Sungai Bengawan Solo di Desa Tikung, Kecamatan Gondang, Desa Mojo, Kecamatan Kalitidu dan Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, hingga di Desa Kuncen Kecamatan Padangan. Kawasan tersebut rentan longsor.
Salah seorang warga pinggir bengawan di Desa Kuncen Kecamatan Padangan, Handoyo mengatakan, pinggir bengawan memang rentan longsor. Terlebih, jika debit air bengawan mengalami fluktuasi. Longsor sering terjadi. Adanya rerimbun pohon bambu dipercaya mampu mereduksi potensi longsor.
“Ini sering longsor, makanya warga menanam pohon di pinggir sungai. Selain bambu, ada juga pohon waru,” tutur Handoyo.
Di kawasan pinggir bengawan, memang banyak ditemui pepohonan bambu. keberadaannya bukan tanpa alasan. Ada tujuannya. Yakni, mampu mengikat tanah pinggir bengawan yang konturnya gembur. Adanya bambu, diharap mampu membikin tanah lebih kuat. Sebab diikat akar bambu.
Kemampuan rumpun bambu yang mampu menjaga tanah, harusnya bisa dimanfaatkan. Khususnya untuk menjaga kondisi tebing Sungai Bengawan Solo. Rumpun bambu dapat mencegah erosi tanah daerah aliran Sungai Bengawan Solo. Nantinya, pohon bambu juga bisa dimanfaatkan hasilnya. Untuk membikin rumah misalnya.