Sebuah komunitas yang hapal nomor kereta, tarif, nomor lokomotif, kode rangkaian kereta, hingga jadwal semua kereta yang melewati Bojonegoro.
Bermacam komunitas unik mulai menunjukkan eksistensinya di Kota Bojonegoro. Para pecinta kereta api yang bernama Railfans Bojonegoro misalnya. Tak sekadar kumpul, mereka punya tujuan mulia.
Mungkin kita sering mendengar berbagai komunitas berbasis transportasi umum. Contohnya yang sempat booming adalah komunitas pencinta bus atau Bus Mania. Tapi ternyata tak cuma komunitas pencinta bus. Ada pula komunitas pencinta kereta api.
Perkembangan komunitas pencinta kereta api ini bermunculan di berbagai daerah. Tak terkecuali di Bojonegoro. Lewat Komunitas yang bernama Railfans Bojonegoro, para penggila dan pencinta kereta api di Kota Ledre berkumpul dan berjejaring.
Komunitas Railfans Bojonegoro berdiri sejak 2011 silam. Awalnya, komunitas ini didirikan beberapa orang saja. Seiring berjalannya waktu, anggota komunitas ini terus bertambah dan kini mencapai 30-an orang.
Anggota Komunitas Railfans Bojonegoro berasal dari latar belakang dan usia yang beragam. Mulai dari kelas pekerja, mahasiswa, hingga anak sekolah.
Baca juga: Memanfaatkan CFD sebagai Ruang Eksistensi Komunitas
Selain kopdar atau nongkrong bareng, Komunitas Railfan Bojonegoro juga sering memotret berbagai jenis kereta api yang melintasi Bojonegoro. Mulai dari KRD, Jayabaya, Gumarang, Argo Bromo, hingga Dharmawangsa.
Anggota Railfans Bojonegoro ini sangat cekatan dan cakap dalam mengambil foto kereta yang sedang berjalan. Seperti terampilnya James Bond memikat para wanita cantik. Mereka bisa menghasilkan foto kereta api yang sedang menyemburkan asap.
Memotret momen seperti ini tidak sembarangan. Sebab, foto ini diperoleh dari kemampuan mereka menebak kapan kereta api mengeluarkan asap yang membumbung tinggi. Luar biasa bukan? Ini karena seringnya mereke memperhatikan kereta lewat.
Mungkin kalau kamu sering memperhatikan si dia, kamu bisa menebak kapan dia akan ngelamarmu. Eaa..
Kegiatan lain yang juga sering dilakukan anggota komunitas ini adalah bepergian bersama naik kereta api. Mereka biasanya secara khusus menjadwalkan waktu liburan bersama naik kereta ke Surabaya atau Semarang.
“Naik kereta api. Tut tut tut.. siapa hendak turut..”
Abil Kurnia, anggota Railfans Bojonegoro mengungkapkan, sebenarnya banyak kegiatan yang ingin dilakukan. Mulai dari sosialisasi tentang palang pintu, hingga mencuci gerbong kereta api bersama-sama. Namun karena segala keterbatasan, kegiatan-kegiatan macam itu belum terwujud. Alasannya, mereka belum mendapat akses komunikasi dengan PT KAI. Selain itu, anggota mereka masih sedikit dibanding daerah lain. Hanya sekitar 30-an.
“Di kota-kota lain, kegiatan seperti cuci gerbong atau sosialisasi untuk tidak nerobos palang pintu adalah hal biasa,” ungkap Abil.
Para anggota Railfans Bojonegoro memiliki pengetahuan yang mumpuni terhadap kereta api. Mulai dari tanda warna pada gerbong, nomor kereta, tarif, nomor lokomotif, kode rangkaian kereta, hingga jadwal semua kereta yang melewati Bojonegoro.
Tentu saja, tak mudah mengetahui aneka informasi seperti itu. Menurut Abil, segala macam informasi tersebut didapat dengan belajar dari para senior dan memperbanyak bacaan dari berbagai grup pencinta kereta api.
Informasi yang mereka dapatkan tak dikonsumsi sendiri. Anggota Railfans Bojonegoro dengan senang hati berbagi informasi tentang seluk beluk perkeretaapian ke banyak orang.
“Paling sering ditanyai tentang tarif dan jam berangkat. Atau diminta pendapatnya tentang cara memilih nomor kursi yang menghadap ke depan,” tambah Abil.
Ke depan, Railfans Bojonegoro ingin berkontribusi lebih terhadap masyarakat. Misalnya dengan ikut posko Lebaran atau Natal dan Tahun Baru di stasiun.
Niat dan inisiatif komunitas para pecinta kereta api Bojonegoro ini layak diapresiasi. Meski anggotanya tak sebanyak komunitas otomotif atau komunitas fans klub bola Eropa, Railfans Bojonegoro punya semangat tinggi untuk berkontribusi baik di masyarakat melalui giat perkeretaapian.