Semangat lapak baca yang pernah jadi urban subkultur di Alun-alun Bojonegoro, kini mulai bangkit kembali.
Nabs, pernah dengar lagu dengan lirik, “mentari pagi, beri salam lagi, suara burungku sambut hari berganti, Bob Marley masih bernyanyi, don’t worry, uyeeee,” lagu yang didendangkan oleh Tony Q Rastafara menjadi suntikan energi kawan-kawan untuk bangun pagi.
Wabilkhusus kawan-kawan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) UNIGORO, FNKSDA Bojonegoro, dan Liga Pemuda Sosialis (LPS) Bojonegoro.
Lapak baca yang digelar pada pekan kedua bulan November, tepatnya tanggal 8 November 2020 berlangsung dengan amat sangat meriah plus bahagia.
Bukan seperti lapak baca biasanya, yang terkadang didatangi anggota aparat untuk melihat buku plus silaturahim, wqwqwq. Namun di lapak baca edisi khusus (komunal) juga ada aparat yang bersedia mampir, namun lebih banyak masyarakat sipil.
Lapak baca yang digelar di sekitar depan Bakorwil, banyak yang mampir. Karena kawan-kawan BEM FH UNIGORO melakukan bagi-bagi sosis gratis, tis, tis.
Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia banyak yang berkunjung di lapak baca. Dengan mengusung kalimat, “makan sosis melawan kelaparan, membaca melawan kebodohan” mampu menyedot perhatian khalayak.
Ada beberapa yang makan sosis terlebih dahulu kemudian membaca buku, ada juga yang sekadar makan sosis, dan ada juga yang sekadar membaca buku.
Acara yang digelar menjelang peringatan Hari Pahlawan tersebut, berlangsung sekitar pukul lima sampai pukul delapan pagi WIB.
Sinar mentari, daun-daun yang bergoyang disapa angin, sepeda ontel, menjadi saksi bisu. Dan lalu-lalang manusia serta burung-burung yang berkicau riang menjadi saksi hidup acara yang sederhana plus kaya makna.
Karena urusan perut merupakan urusan yang bukan hanya sekadar urusan biasa. Sedangkan membaca, merupakan perintah pertama yang turun dari Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia terbaik sepanjang masa, Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, Nabs, ingatlah kalimat dari Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab, “Terpujilah mereka yang gigih sebarkan bahan bacaan, kepada mereka yang haus ilmu pengetahuan. Merekalah yang menyodorkan jendela dunia. Agar anak-anak dapat berpikir seluas cakrawala”.