Transportasi umum selalu menjadi pilihan andalan. Terutama bagi Bagus Hendy, pria jangkung yang kerap melakukan perjalanan jauh. Alasannya, dia tidak perlu repot berkendara. Tentunya untuk menghindari lelah dan capek.
Bepergian memang bukan hobi Bagus Hendy Suardana. Namun, itu harus dia lakukan demi hobinya. Pria berkacamata ini gemar menonton konser musik secara langsung. Ini membuat dia sering hijrah meninggalkan Bojonegoro.
Sebenarnya, tidak hanya konser musik. Hendy juga menyukai pop culture asal negeri Sakura. Beberapa event akbar Jejepangan juga sering dia hadiri. Bahkan, berulang kali dia pergi ke jantung ibu kota, Jakarta.
“Ngerti kan, dulu pas kuliah sering ke Jakarta nonton teater JKT48. Setelah lulus lebih sering main dan nonton konser band luar negeri,” tutur anak tunggal tersebut dengan penuh semangat.
Menurut Hendy, transportasi umum pilihan yang tepat. Tidak butuh tenaga lebih untuk berkendara. Terlebih dilakukan seorang sendirian. Tentunya butuh waktu lama dan sangat melelahkan.
“Dulunya sering naik bus malam dari Bojonegoro, nyaman tapi lama. Sekarang seringnya kereta, jauh lebih nyaman dan cepat,” ucap Hendy.
“Tapi kalau waktunya mendesak kan ya kudu pesawat meski harganya mahal bagiku,” lanjutnya sambil tertawa, seperti takut dibilang sombong. Hehehe.
Belakangan ini, Hendy lebih memilih kereta bila harus melakukan perjalanan jauh. Pasalnya, kereta lebih nyaman dibanding bus. Guncangan saat bus berlari membuat dia susah khusyuk melamun.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang KRD Surabaya Bojonegoro
Lamunan lebih khusyuk saat menaiki kereta. Sekarang ini, fasilitasnya sudah lebih baik jika dibanding sebelumnya. Selain itu, guncangan di kereta terasa ringan dan stabil. Ini menjadi alasan Hendy merasa nyaman.
“Melamun di kereta itu enak banget. Ga harus maksain ngobrol dengan penumpang lain. Lebih enak nyantai, dengerin musik sambil mikir ngawang-ngawang. Ada aja pokoknya,” kata pria yang saat bercerita mengenakan kaos putih bergambar Batman tersebut.
Suasana di kereta lebih menenangkan bagi Hendy. Pemandangan dari balik jendela lebih memanjakan mata. Cocok dinikmati sambil mendengar musik melalui headset. Termasuk saat malam dan pemandangan di luar begitu gelap.
Momen malam hari menjadi penting bagi Hendy. Terlebih saat para penumpang sedang asyik terlelap. Suasana jauh lebih sunyi. Minim terdengar suara obrolan dan tidak berisik. Saat itulah Hendy melamun. Bukan lamunan kosong melainkan refleksi diri.
“Banyak yang aku pikirkan di hidup ini. Sering kali next step ketemu pas di perjalanan. Semacam meditasi atau refleksi diri gitu,” ungkap pria yang bekerja sebagai karyawan bank swasta tersebut.
Baca juga: Railfans Bojonegoro, Kumpulan Penggila Kereta Api dari Kota Ledre
Perjalanan jauh membuat Hendy merasa dekat dengan dirinya sendiri. Terutama moment saat perjalanan jauh di kereta. Perjalanan panjang itu seolah menuju ke dalam dirinya, pikirannya, jiwanya.
Banyak ide mampu dia saring dari kepala. Terkadang, pemecahan permasalahan kerjaan. Sendirian di tengah perjalanan panjang menambah kemampuan survivalnya. Setidaknya, berjarak dengan rutinitas memberikan pengalaman baru.
Pengalaman kontemplasi tersebut sering Hendy alami. Tidak hanya di kereta, tapi juga di moda transportasi umum lainnya. Khususnya saat perjalanan panjang nan jauh. Hendy begitu menikmatinya. Hingga pada akhirnya, dia bersenang-senang menjalankan hobinya.