Padang Bulan dan Pengecut yang Sabar
Sore itu, kau masih terlelap dalam mimpi-mimpi surealis. Tiba-tiba satu denting dari ponselmu membangunkanmu. Keringat bercucuran, membuat kaos putih dengan...
Read moreSore itu, kau masih terlelap dalam mimpi-mimpi surealis. Tiba-tiba satu denting dari ponselmu membangunkanmu. Keringat bercucuran, membuat kaos putih dengan...
Read moreDia mengenal stadion Letjen H. Soedirman seperti dia mengenal ukuran bajunya sendiri. Di tempat ini, ribuan umpatan dan pujian telah...
Read moreSetengah enam pagi menjemputmu dari mimpi. Meski semalam kamu intim dengan begadang hingga larut pagi. Matamu masih mengantuk saat pagi-pagi...
Read moreDi lesehan warung kopi teras terminal, aku mengacuhkan kopi. Cairan hitam pekat penunggang cangkir itu mendadak dingin. Sedingin gawai yang...
Read more