Guna mengelola emosi negatif pada atlet petanque Kabupaten Bojonegoro, Tim Dosen bersama mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Unugiri menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) menggunakan pendekatan Cognitive Behavioural Therapy (CBT). Pendekatan tersebut dipilih, agar atlet terbantu mengatasi tantangan emosional yang kerap muncul dalam dunia olahraga kompetitif.
Kegiatan bertema “Meningkatkan Keseimbangan Emosi untuk Prestasi Maksimal” tersebut, berlangsung di Gedung Olahraga Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (04/01/25), yang dihadiri oleh 25 atlet petanque, pelatih, serta pengurus cabang olahraga petanque setempat.
Ketua Tim PkM Unugiri, Vesti Dwi Cahyaningrum, menyampaikan bila metode CBT dipilih karena efektivitasnya dalam membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang dapat memengaruhi perilaku dan emosinya.
“Atlet sering menghadapi tekanan besar saat berkompetisi, dan pengelolaan emosi negatif seperti kecemasan atau frustrasi sangat penting untuk menjaga performa. Dengan CBT, kami membantu atlet mengenali pola pikir yang kontraproduktif dan menggantinya dengan cara berpikir yang lebih adaptif,” ujar Dosen BK Unugiri
Vesti, panggilan akrab Vesti Dwi Cahyaningrum, juga menambah bila kegiatan tersebut dimulai dengan sesi edukasi mengenai pentingnya kesehatan mental dalam olahraga. Selanjutnya, para peserta mengikuti serangkaian workshop interaktif dan sesi konseling berbasis CBT.
“Selain ada sesi edukasi mental, ada workshop interaktif konseling berbasi CBT,” imbuhnya.
Atas terselenggaranya kegiatan PkM tersebut, Vesti, tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada LPPM Unugiri atas dana hibah yang telah diberikan.
“Terima kasih untuk LPPM Unugiri,” pungkasnya.
Pelatih Petanque Bojonegoro, M. Maulana Yossyan Fachrozi, menyampaikan apresiasinya kepada Tim PkM dari Unugiri. Terlebih, program tersebut juga didukung penuh oleh Komite Olahraga Kabupaten Bojonegoro dan berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.
“Kegiatan ini sangat relevan untuk mendukung perkembangan olahraga di Bojonegoro, terutama dalam membangun mental juara para atlet,” ujarnya.
Salah satu atlet petanque, Jelita Putri Dea Susanti, yang mengikuti program itu mengungkapkan rasa syukurnya atas pelatihan yang diberikan. Ia menyampaikan bila saat bertanding sering mengalami tekanan, tepatnya ketika hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
“Lewat kegiatan ini, saya belajar cara menghadapi emosi negatif dan lebih fokus pada proses, bukan hanya hasil,” katanya








