Bupati Anna berharap agar ada Perguruan Tinggi Swasta membanggakan dari Bojonegoro. Salah satunya IAI Sunan Giri Bojonegoro.
Kampus Institut Agama Islam (IAI) Sunan Giri Bojonegoro gelar pembukaan pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK). Kegiatan dilaksanakan secara daring itu, diikuti sebanyak 500 mahasiswa baru.
Pembukaan tersebut, mematuhi protokol kesehatan Covid -19. Sehingga, hanya ada enam perwakilan mahasiswa baru yang mengikuti pembukaan secara seremonial pada Selasa (13/10/2020). Itupun, mereka harus menggunakan masker dan jaga jarak.
Rektor IAI Sunan Giri, M. Jauharil Ma’arif mengatakan, mahasiswa baru merupakan generasi harapan bangsa di masa mendatang. Karena itu, masa depan bangsa, negara, dan agama, berada di tangan generasi muda.
“Karena itu, jadilah mahasiswa yang baik dan bukan menjadi penonton bagi kesuksesan orang lain,” katanya dalam sambutan.
Arif, sapaan akrabnya menjelaskan, di masa mendatang, generasi muda akan menghadapi tantangan yang luar biasa. Seperti pesatnya perkembangan teknologi informasi. Sebab, jika tidak bisa memanfaatkan teknologi, pasti akan tertinggal.
“Karena itu, jangan hanya menjadi penonton, tapi jadilah pemain untuk kesuksesan mendatang,” imbuhnya.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awannah, hadir dalam pembukaan PBAK melalui daring mengatakan selamat atas dibukanya pengenalan mahasiswa baru IAI Sunan Giri Bojonegoro. Dia berharap, IAI bisa menyongsong kemajuan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memajukan pembangunan.
“Terutama fokus pada pendidikan keagamaan,” kata Bupati.
Bupati Anna menambahkan, dengan adanya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) bisa menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Bojonegoro. Karena, ikut mendukung pengembangan sumber daya manusia. Terutama dalam bidang Informasi Teknologi (IT).
“Kami berharap IAI Sunan Giri juga bisa menyongsong sumber daya manusia yang berbasis IT, tanpa meninggalkan substansi pendidikan,” lanjutnya.