Pemerintah Desa Kumpulrejo, Kecamatan Kapas, Bojonegoro menggelar Festival Waluh 2019. Festival ini dihelat pada Kamis (15/8/2019). Sejumlah kreasi unik nan otentik berbahan dasar waluh bisa ditemui di festival yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto tersebut.
Waluh merupakan sayuran yang banyak tumbuh di Desa Kumpulrejo. Masyarakat sekitar memanfaatkan Waluh sebagai bahan makanan. Baik itu dimasak sayur, atau hidangan penutup seperti kolak. Bahkan banyak kreasi unik berbahan dasar Waluh yang diciptakan oleh warga Kumpulrejo.
Karena sudah jadi ciri khas, warga dan pemerintah desa pun membuat Festival Waluh. Festival ini dipusatkan di lapangan Desa Kumpulrejo. Ini adalah tahun ketiga penyelenggaraan festival yang diikuti oleh warga sekitar tersebut.
Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto membuka langsung Festival Waluh ini. Dalam sambutannya, Budi Irawanto memberikan pujian dan juga semangat kepada warga Kumpulrejo. Ia berharap kreativitas warga dalam mengolah potensi lokal bisa terus dilanjutkan.
“Desa-desa harus mempunyai kreasi serta inovasi untuk memberdayakan masyarakat desanya sendiri,” pesannya,” ujar Wakil Bupati Bojonegoro tersebut.
Budi Irawanto juga memberikan apresiasi besar terhadap Festival Waluh yang dilaksanakan Desa Kumpulrejo. Ia berharap kegiatan ini ke depannya dapat dikomunikasikan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Supaya muncul inovasi dan kreasi baru, sehingga bisa mempromosikan Bojonegoro dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain Wakil Bupati, ada pula Camat Kapas yang turut hadir di acara tersebut. Camat Kapas, Agus Hardiyanto menuturkan bawha Festival Waluh ini merupakan bentuk kreativitas serta inovasi yang patut diapresiasi bersama.
“Semoga Festival Waluh Desa Kumpulrejo ini dapat bersama-sama menjadikan masyakat maju dan sejahtera,” ucap Agus.
Dalam festival tersebut ada sejumlah kegiatan yang dilakukan. Ada kegiatan masak dodol atau jenang waluh bersama-sama. Dodol tersebut kemudian dibagikan kepada warga sekitar secara cuma-cuma alias gratis.
Dodol waluh ini merupakan kreasi unik yang diciptakan oleh warga Kumpulrejo. Dengan olahan unik nan otentik berupa dodol, sayuran waluh jadi punya nilai jual yang lebih.
Di tempat acara, ada stand yang berisikan produk-produk lokal Bojonegoro. Termasuk stand produk olahan makanan yang terbuat dari waluh. Warga atau pengunjung yang datang ke lokasi acara pun bisa membeli produk olahan waluh sebagai oleh-oleh.
Waluh memang bisa dibuat jadi beberapa olahan unik. Selain dodol, waluh juga bisa disulap jadi egg roll, kecimpring, hingga brownies kering. Bahkan ada yang mampu mengubah waluh jadi stik yang renyah.
Di lokasi acara juga nampak gunungan waluh raksasa. Puluhan waluh disusun rapi di wadah yang terbuat dari bambu. Para warga pun memanfaatkan gunungan waluh raksasa tersebut untuk mengambil foto bersama atau sekadar berswafoto.
Festival Waluh Kumpulrejo ini kembali menambah daftar kegiatan unik yang ada di Bojonegoro. Sebelumnya, Bojonegoro memang memiliki beberapa festival unik yang punya daya tarik bagi wisatawan. Sebut saja Festival Bengawan, Festival Belimbing, Festival Salak Wedi, hingga Festival Tahu Ledok.
Keberadaan festival unik tentu punya dampak yang baik untuk mengangkat potensi lokal sekaligus mengembangkan sektor pariwisata Bojonegoro.
Langkah Pemerintah Desa Kumpulrejo dalam membuat Festival Waluh memang layak mendapatkan apresiasi. Kreativitas dari hal sederhana bisa melahirkan suatu hal yang menarik. Sesuatu yang bisa dicontoh atau diadopsi oleh desa-desa lain yang ada di Bumi Angling Dharma.