Banyak opsi yang bisa dilakukan untuk merawat Persibo Bojonegoro. Misalnya, yang dilakukan sub-suporter Drago Tifoso: Dungsangan Bois. Mereka membikin seni mural untuk mengkritik sekaligus menjaga dan merawat Persibo Bojonegoro.
Belasan pemuda terlihat berkumpul di salah satu sudut Jalan Dr. Soetomo, Bojonegoro. Kumpulan pemuda yang menamakan diri sebagai Dungsangan Bois tersebut, tengah asyik melukis di sepanjang tembok di pinggir jalan.
Bukan lukisan biasa. Para pemuda tersebut sedang membuat seni mural untuk Persibo Bojonegoro. Selain menghasilkan karya seni, pembuatan mural ini juga bertujuan untuk menjaga eksistensi Persibo Bojonegoro.
Dungsangan Bois merupakan sub-suporter Persibo yang tergabung dalam Drago Tifoso. Sebagai kumpulan suporter progresif dan militan, Dungsangan Bois merasa perlu membikin kritikan berbalut seruan positif. Berangkat dari hal itu, Dungsangan Bois pun sepakat membikin mural untuk Persibo.
Dedengkot Dungsangan Bois, Andre Febryawan mengatakan, jika kegiatan ini punya tujuan untuk mengingatkan masyarakat Bojonegoro bahwa Persibo masih ada. Itu penting karena di waktu yang sama, Persibo juga sedang vakum.
“Persibo sebagai identitas Bojonegoro harus terus dijaga eksistensinya. Dengan mural ini, kami berharap masyarakat masih mengingat Persibo sebagai kebanggaan Bojonegoro,” ujar Andre saat ditemui Jurnaba.co
Sebelumnya, Dungsangan Bois juga sering membuat mural tentang Persibo. Contohnya di tembok Lampu Merah Teuku Umar dan Bundaran Jetak. Pembuatan mural Persibo ini sudah jadi agenda tahunan Dungsangan Boys.
Pembuatan mural dilakukan mulai pukul 23.00 WIB. Sejumlah peralatan sudah disiapkan sejak awal. Mulai dari kuas, cat, hingga air sebagai campuran pewarna. Setelah semua siap, penggoresan mural pun dimulai.
Semua bahan yang disiapkan untuk membikin mural, memang murni memakai biaya dari para anggota Dungsangan Bois sendiri. Konsep kolektif memang sudah jadi ciri khas sub-suporter yang usianya masih relatif muda ini.
Tahap awal adalah mewarnai dasar tembok menjadi hitam. Tembok sepanjang kurang lebih 10 meter di-blok dengan cat berwarna hitam.
Setelah warna hitam merata, proses selanjutnya adalah pembuatan mural dalam bentuk kalimat. Kalimat yang digunakan dalam mural ini adalah “Lekas Sembuh Persibo”. Sebuah pesan sekaligus kritikan terhadap berbagai masalah yang mendera Persibo selama ini.
Setelah 3 jam berlalu, mural yang bertuliskan “Lekas Sembuh Persibo” selesai dibuat. Kerja keras dari Dungsangan Boys berakhir dengan manis. Sebuah mural sepanjang 10 meter lebih tentang Persibo, terpampang dengan gagah di tembok Jalan Dr. Soetomo Bojonegoro.
Bagi yang melewati Jalan Dr. Soetomo dekat pertigaan Jalan Panglima Sudirmam, mural buatan Dungsangan Boys ini sangat mencuri perhatian sekaligus sedang mengingatkan sesuatu. Pesan penuh cinta dan sayang terhadap tim sepakbola kesayangan.
Mural tentang Persibo yang dibuat oleh Dungsangan Bois ini memang cukup sederhana. Namun di balik itu semua, ada pesan penuh makna yang tertera. Bahwa masyarakat Bojonegoro merindukan keperkasaan dan kejayaan kembali Laskar Angling Dharma. Lekas sembuh, Persibo!