Bisa dibilang, Binter adalah tempat belanja yang cukup eksklusif bagi anak SD. Segala kebutuhan pelajar sekolah dasar tersedia. Mulai dari alat tulis, kelengkapan belajar, jajan dan mainan, semua komplit. Bahkan, jajanan berhadiah yang menjadi buruan anak SD.
Berkendara di Jalan Mastrip Bojonegoro harus dengan perlahan. Jalan yang membatasi wilayah Desa Kauman dan Kelurahan Ledok Wetan ini selalu ramai. Terlebih, jejeran mobir terparkir di bibir jalan. Tepat di depan kantor bank swasta berwarna biru.
Konon, di dalam bank tersebut terdapat banyak uang. Namun, bangunan itu juga menyimpan banyak kenangan. Generasi 90-an pasti tahu. Terlebih bagi para alumni SD Negeri Kauman 2, wabil khusus angkatan 2004 ke atas.
Sebelum bank swasta itu beroperasi, berdiri megah sebuah swalayan. Lebih mirip toserba sih, tapi begitu legendaris sebagai landmark-nya Jalan Mastrip. Swalayan itu bernama Bintang Terang, atau lebih akrab disebut Binter Swalayan.
Baca juga: Toko Alat Musik Legendaris di Bojonegoro Itu Bernama Alegro
Binter ibarat wahana belanja anak SD yang terletak di sebrang jalan. Layaknya mall tongkrongan pelajar sekolah ibu kota di sinetron. Dulunya, sekolah itu terdiri dari SD Negeri Kauman 2, 3, 4 dan 5. Saat ini, sekolah itu melebur jadi satu, berganti nama SD Negeri Kauman 2 Bojonegoro.
Bisa dibilang, Binter tempat belanja yang cukup eksklusif bagi anak SD. Segala kebutuhan pelajar sekolah dasar tersedia. Mulai dari alat tulis, kelengkapan belajar, jajan dan mainan, semua komplit. Bahkan, jajanan berhadiah yang menjadi buruan anak SD.
“Masih ingat, aku dulu sering ke sana beli permen Lotte yang hadiahnya mainan action figur yang dirakit sendiri. Suka kan kalau njajan hadiahnya mainan, apalagi random. Lagian, Binter banyak pilihannya,” kata seorang karyawan di bank swasta tersebut, Bagus Hendy.
Jajan dan mainan adalah kombinasi mutakhir bagi anak sekolah. Seolah barang wajib diburu layaknya barang diskon di mata ibu-ibu. Bahkan, banyak snack murah hingga mainan mahal yang banyak pilihan.
Kamu masih ingat format kegiatan Muludan dan peringatan hari besar di sekolah dasar, Nabs? Biasanya, kegiatan diisi dengan kuliah umum atau ceramah. Kerap kali, siswa membawa bekal dan bertukar menu di sekolah. Nah, malamnya, Binter seperti pasar malam, begitu ramai siswa belanja bekal jajanan.
Baca juga: Toko Widodo, Pusat Konservasi Musik di Bojonegoro
Selain bangunan toko, area Binter terdapat sebuah kolam renang. Kolam ini milik owner Binter secara pribadi, bukan untuk umum. Akan tetapi, kolam tersebut bisa dinikmati para siswa SD Kauman 2 Bojonegoro. Khususnya saat jam olahraga praktik renang.
“Ada kolam renangnya di situ dan lumayan besar. Itu sebenarnya milik pribadi sih, tapi boleh dipakai siswa SD Kauman kalau jam olahraga,” ucap seorang alumni tahun 2004 SD Kauman 2, M. Firman Febriari.
Meminjam istilah kekinian, sebuah previlege bagi siswa SD Kauman 2 bisa menggunakannya. Karena itu, Binter memiliki kedekatannya dengan siswa SD di situ. Bagaimana tidak, itulah yang membuat Binter tetap berdiri kokoh di ingatan alumni SD Kauman 2 Bojonegoro.
Sayang disayang, sekitar 2004 menjadi penutup era keemasan Binter. Swalayan itu harus menutup usia. Banyak kenangan yang ia tinggalkan. Seperti pesta perpisahan dan pelepasan sekolah.
Sisa ingatan di kepala Firman, Binter sempat mengadakan acara meriah. Itu tepat sebelum Binter menutup usia. Di sepan swalayan terdapat atraksi barongsai, tarian Naga Liong, badut Teletubbies dan semarak hiburan lain. Jalan Mastrip pun penuh keriuhan warga setempat.
“Kalau ga salah ya, terakhir itu pas aku SMP. Itu sempat ada pesta dan badut Lala Po (tokoh Teletubbies), habis pesta itu ga lama terus tutup,” kata Firman, pemuda asal Ledok Kulon tersebut.
Pasca tutupnya rolling door Binter untuk selamanya, bangunan itu tidak langsung berubah. Bangunan masih sama, hanya tidak lagi ada toserba andalan SD Kauman 2 tersebut. Diam tanpa aktivitas berarti. Hingga tiba saatnya, bangunan itu berevolusi menjadi bank swasta. Tepat seperti saat ini yang bisa kamu lihat, Nabs.
Wajah kota selalu berubah. Bangunan demi bangunan merobohkan diri, lalu tegak kembali berganti fungsi. Setiap masa memuat peristiwa, meninggalkan ingatan dalam kepala. Kenangan tersusun rapi, siap dibongkar kembali.