Unicorn hanyalah istilah. Layaknya istilah, ia lahir untuk mempermudah penyebutan sesuatu. Jika justru mempersulit, ya mending bikin istilah sendiri yang lebih memudahkan saja.
Sesaat setelah nobar Debat Capres Kedua malam kemarin, anak-anak Runaba langsung berbincang perihal istilah Unicorn. Perbincangan itu fokus membahas perbedaan Unican, Unicorn hingga Comic Con yang bikin lidah belibet saat mengucapkannya.
Penyebabnya, saat nobar, Creative Officer Jurnaba.co, Adityo Dwi, ujug-ujug memecah keheningan dengan menyanyikan lagu iklan permen jaman dulu: Unican Cola Candy colanya cola, dahsyat, segar, haus jadi hilang. Unican Cola Candy, permen nomor satu tiada tanding hee
Akibat dari nyanyian itu, kru Jurnaba.co pun sempat berselisih perihal makna Unicorn dan Unican. Mengingat, cara pelafalan dan tulisan hampir mirip. Teman-teman sempat mengira bahwa kata Unicorn yang sempat disinggung Jokowi, ada hubungannya dengan permen Unican Cola Candy— yang dinyanyikan Adityo.
Suara Adityo memang sangat memukau. Saat mendengar dia bernyanyi lagu sendu misalnya, kamu bakal langsung patah hati meski masih jomblo. Jadi, saat dia menyanyikan lagu Unican, para kru pun langsung terpantik mendengar penjelasan Adityo lebih mendalam.
Meski awalnya enggan berkomentar, lelaki gondrong berparas tampan itu akhirnya bersedia memberi penjelasan pada kru yang lain. Tentu terkait istilah membingungkan yang sempat meramaikan lini masa perdebatan capres ronde kedua tersebut.
“Yang mana? Unicorn apa Unican apa Comic Con heee?” tanya Adityo mengagetkan.
Seluruh kantor pun tambah bingung. Wajah kami pucat. Tidak ada yang berani menjawab. Takut terlihat tidak paham istilah.
“Istilah itu untuk memudahkan kita menyebut sesuatu. Kalau malah kesulitan ya mending bikin istilah sendiri saja,” ucap Adityo yang disambut wajah lega seluruh kru Jurnaba.co
Nabs, seperti dijelaskan Adityo, Unicorn adalah sebuah perusahaan yang memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dolar hingga 10 miliar dolar atau setara Rp 14 triliun hingga Rp 140 triliun. Mayoritas, perusahaan berbasis online-online. Hee
Istilah Unicorn sendiri, diciptakan pada 2013 oleh Aileen Lee, pendiri perusahaan modal ventura Cowboy Ventures.
Menurut riset yang dia lakukan enam tahun silam, Lee menemukan bahwa hanya 0,07 persen perusahaan teknologi yang menerima investasi dari pemodal ventura bisa bernilai 1 miliar dolar AS.
Lee bertekad membagikan temuan ini. Tapi dia harus menemukan satu kata yang tepat dulu, yang mudah digunakan untuk diucap berulang kali.
“Jadi saya memasukkan ‘unicorn’ karena mereka adalah perusahaan yang sangat langka, dalam arti bahwa ada ribuan start-up di bidang teknologi setiap tahun, dan hanya segelintir yang akan menjadi perusahaan Unicorn,” kata Lee kepada International Business Times.
Istilah ini, menurut Lee, membawa perasaan mistis dan semangat juang para pendiri perusahaan yang punya impian besar. Menurutnya, Unicorn sedang dalam misi membangun hal-hal yang belum pernah dilihat dunia sebelumnya.
Menurut Robin Lakoff, profesor linguistik di University of California, Berkeley, istilah Unicorn juga meromantiskan perusahaan-perusahaan teknologi: membawa mereka dari antah-berantah dan tidak dapat dipahami, ke dalam hal magis tapi bisa dicintai, sementara itu mereka juga langka dan kuat.
Nabs, beberapa Unicorn tertua dan paling kuat dari era sebelum 2000 ada beberapa. Di antaranya: Intel (1960), Apple, Oracle & Microsoft (1970), Cisco (1980), Google & Amazon (1990). Indonesia juga punya Unicorn lho, Nabs.
Di Indonesia sendiri, sejumlah perusahaan start-up yang masuk sebagai golongan Unicorn adalah Gojek, Tokopedia, Bukalapak dan Traveloka. Keempatnya merupakan perusahaan berbasis teknologi atau yang disebut Capres Prabowo sebagai: online-online.
Untuk Unican, wqwq adalah merk permen emut cola-cola. Permen tersebut, sangat akrab dengan anak-anak di era awal 2000-an. Iya, sama kayak slogan: 3 buah permen Milkita sama dengan segelas susu itu lho, Nabs. Hmm
Meski hampir ada kesamaan, istilah Comic Con punya perbedaan definisi lagi. Untuk Comic Con, merupakan konvensi multigenre yang diadakan setiap tahun di San Diego. Konvensi tersebut mempertemukan penggemar hingga praktisi Comic dan Cosplay.
Baik Unicorn, Unican ataupun Comic Con, hanyalah istilah. Yang fungsinya memudahkan seseorang menyebut sebuah objek tertentu. Tapi, dalam ranah strategi komunikasi, mereka yang menggunakan istilah sulit memang terlihat punya banyak pengalaman. Ya nggak sih? Hee
Jadi, jangan heran ketika ada perdebatan atau diskusi atau seminar, istilah-istilah sulit bakal terlihat bertebaran di mana-mana. Terlebih, jika basis diskusi atau perdebatan itu sebuah kompetisi.
Tapi, kembali lagi, seperti yang dijelaskan Adityo, istilah lahir untuk mempermudah penyebutan sesuatu. Jika justru menyulitkan, mending buat istilah sendiri.
Misalnya, cukup bilang nganu untuk Unicorn, hmm untuk Unican dan ngngng untuk Comic Con— jika itu lebih memudahkan kamu memahaminya. Heee