Jurnaba
Jurnaba
No Result
View All Result
Jurnaba
Home Peristiwa

Jessica Kay dan Sekelumit Masalah Perkuliahan

Chusnul Chotimmah by Chusnul Chotimmah
May 14, 2019
in Peristiwa
Jessica Kay dan Sekelumit Masalah Perkuliahan
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan Ke WA

Beberapa hari terakhir, media sosial di Indonesia sedang ramai memperbincangkan Jessica Kay. Ia adalah mahasiswi asal Indonesia yang sedang menjalani studi Magister Hukum di Oxford University, Nabs.

Nama Jessica mulai ramai diperbincangkan di dunia per-twitter-an ketika Gustika Jusuf Hatta (@Gustika), cucu dari salah seorang pendiri Bangsa, Bung Hatta, membagikan link donasi kitabisa.com untuk Jessica.

“Bantu Kay meraih gelar dari Universitas Oxford. Kay terancam tidak selesai kuliah jika tidak segera membayar uang sekolahnya. Saya kenal baik dengan Kay, & ini merupakan pilihan terakhirnya dengan tenggat yang ada. Baca cerita selengkapnya & donasi di (link donasi).” Begitu bunyi cuitan yang dibagikan Gustika pada 9 Mei 2019. Cuitan tersebut kemudian dihapus karena beberapa alasan.

Cuitan yang Gustika bagikan tersebut menuai banyak respon. Di antaranya, beberapa memberikan dukungan kepada Jessica, tapi juga tak sedikit yang kemudian merespon negatif tindakannya dalam memanfaatkan wadah donasi bersama di kitabisa.com.

Tidak hanya di sosial media twitter, berita tentang Jessica Kay juga ramai diperbincangkan di sosial media Instagram. Seperti akun @Indonesiafeminis yang membagikan postingan @viceidn tentang Jessica satu hari yang lalu (13/5/2019).

Serupa dengan yang terjadi di twitter, respon yang didapatkan juga beragam. Beberapa mendukung upaya Jessica terkait dengan idealisme tentang pendidikan. Namun beberapa tidak sepakat karena merasa bahwa Jessica tidak berada pada kondisi yang urgent untuk dibantu dengan penggalangan dana semacam kitabisa.com.

Menanggapi hal tersebut, Augustin Mustika Chairil yang kerap disapa Tika, seorang mahasiswi pasca sarjana di Universitas Gadjah Mada angkat bicara. Ia tidak menghakimi apa yang dilakukan oleh Jesica Kay, meski tidak juga membenarkan bahwa apa yang dilakukan Jessica termasuk cara yang etis atau tidak etis.

“Apa yang dilakukan oleh Jessica Kay dengan menggunakan platform  kitabisa.com hanya sebuah cara pintar untuk memanfaatkan tindakan kolektif. Dilihat dari sudut manapun, tindakan kolektif tidak akan disebut salah. Hanya saja bagaimana norma atau aturan’yang seharusnya’. Kita menyebut dia salah karena menurut kita itu nggak pantes. Tapi nyatanya banyak tuh yang nyumbang dia. Bahkan terpenuhi loh,” terang Tika.

Memang benar, kampanye yang dilakukan oleh Jessica Kay untuk menggalang dana tersebut sudah ditutup. Jumlah donasi yang terkumpul pun juga telah melebihi yang ia targetkan, yakni Rp 181.734.969,- dari 178.576.669,-.

Tika juga turut membagikan kesulitannya ketika menempuh pendidikan di Belanda. Ia mengatakan bahwa ketika mengejar impiannya di Negara orang lain, ia mengalami banyak kesulitan. Salah satu yang paling banyak dihadapi mahasiswa yang berkuliah di luar negeri adalah ekonomi. Terlebih jika studi tersebut tidak didukung penuh oleh beasiswa, baik itu biaya pribadi atau beasiswa tidak penuh.

“Kuliah di Luar Negeri dengan beasiswa parsial atau beasiswa pendidikan itu susah loh. Apalagi kamu berasal dari orang biasa aja. Bukan dari orang kaya. Kamu dituntut untuk berhemat dan kalau bisa cari kerja untuk pemasukan,” ungkap Tika.

Tika menceritakan bahwa dirinya pernah berada di posisi yang sama dengan Jessica. Ia mengatakan, bahkan untuk makan pasta yang setara dengan harga lalapan jika di Indonesia, ia harus berpikir kembali. Apa pasta itu akan ia makan semua di hari itu atau disisakan buat esok hari.

Kondisi tersebut sempat ia rasakan selama satu tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke Indonesia, meski bukan karena alasan yang sama.

Jadi bukan hanya berjuang buat si ‘doi’ saja, Nabs, yang butuh perjuangan, tapi pendidikan juga. Bahkan, harus jadi yang utama dong. Jangan hanya ‘yang-yangan’ edukasi belakangan. Kita harus meneladani semangat belajar Mbak Jessica dan Mbak Tika ini.

Tapi, perlu juga diingat bahwa mengejar pendidikan nggak harus sampai ke Luar Negeri kok. Ada banyak universitas bagus di Indonesia dan banyak juga beasiswa yang bisa kita dapatkan. Baik dari pemerintah maupun perusahaan-perusahaan. Selama ada kemauan, pasti ada jalan, Nabs. Pokok’e yaqin~

Tags: Gustika HattaJessika KayPendidikan

BERITA MENARIK LAINNYA

Peduli Banjir Kalimantan Selatan, Asschol Kalsel Satukan Tekad Bantu Sesama
Peristiwa

Peduli Banjir Kalimantan Selatan, Asschol Kalsel Satukan Tekad Bantu Sesama

January 20, 2021
Melihat Award dan Launching Masjid Ramah Dhuafa Baznas Bojonegoro 
Peristiwa

Melihat Award dan Launching Masjid Ramah Dhuafa Baznas Bojonegoro 

December 30, 2020
Mendengar Nyanyian Hujan di Bawah Rembulan, dalam Balutan Ngaji Esai Delapan
Peristiwa

Mendengar Nyanyian Hujan di Bawah Rembulan, dalam Balutan Ngaji Esai Delapan

December 24, 2020

REKOMENDASI

Perempuan 23 Januari dan Ingatan yang Terus Menghantui 

Perempuan 23 Januari dan Ingatan yang Terus Menghantui 

January 23, 2021
Writing Tresna Jalaran Seka Kulina

Writing Tresna Jalaran Seka Kulina

January 23, 2021
Daftar Makhluk Tercepat di Dunia dan Apa Signifikansinya Buat Hidupmu

Daftar Makhluk Tercepat di Dunia dan Apa Signifikansinya Buat Hidupmu

January 22, 2021
Penemuan Gunung Vulkanik dan Potensi Mencairnya Ratusan Gunung Es Raksasa

Penemuan Gunung Vulkanik dan Potensi Mencairnya Ratusan Gunung Es Raksasa

January 21, 2021
Peduli Banjir Kalimantan Selatan, Asschol Kalsel Satukan Tekad Bantu Sesama

Peduli Banjir Kalimantan Selatan, Asschol Kalsel Satukan Tekad Bantu Sesama

January 20, 2021
Egoisme Psikologis dan Kisah Abraham Lincoln

Egoisme Psikologis dan Kisah Abraham Lincoln

January 20, 2021

Tentang Jurnaba - Kontak - Squad - Aturan Privasi - Kirim Konten
© Jurnaba.co All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • KULTURA
  • DESTINASI
  • FIGUR
  • CECURHATAN
  • ALTERTAINMENT
  • FIKSI AKHIR PEKAN
  • SAINSKLOPEDIA
  • TENTANG
  • KONTAK

© Jurnaba.co All Rights Reserved