Menggerakkan dan membangun desa memang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Contohnya yang dilakukan oleh Pemdes Cengungklung melalui Bumdes Cengungklung Maju Bersama yang membangun agrowisata kebun buah di desanya.
Salah satu konsep tourism yang sering diterapkan di Indonesia adalah agrowisata. Secara sederhana, agrowisata adalah aktivitas dan kegiatan wisata yang memanfaatkan lahan pertanian atau peternakan.
Di Indonesia, konsep agrowisata ini cukup populer. Beberapa objek wisata atau tempat rekreasi populer di tanah air yang menggunakan konsep agrowisata mendapatkan kesuksesan besar. Contohnya seperti Kusuma Agrowisata (Batu), Kebun Teh Rancabali (Bandung), dan Kebun Strawberry Lembang (Jawa Barat).
Keberhasilan sejumlah objek wisata tersebut menginspirasi banyak pihak. Contohnya di Bojonegoro, ada Agrowisata Kebun Belimbing di Desa Ngringingrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro.
Dengan menerapkan agrowisata, kebun belimbing di Desa Ngringinrejo tersebut jadi destinasi yang menarik wisatawan dari dalam maupun luar Bojonegoro. Bahkan tiap tahun ada event khusus di kawasan wisata tersebut.
Kesuksesan Kebun Belimbing Ngringinrejo ini menginspirasi banyak desa untuk mengembangkan tempat rekreasi berbasis agrowisata di daerahnya masing-masing. Contohnya adalah Desa Cengungklung, Kecamatan Gayam Bojonegoro. Pemdes Cengungklung sudah menyiapkan agrowisata kebun buah di daerahnya.
Melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang dinamai Cengungklung Maju Bersama, Pemdes sudah mulai membangun destinasi wisata dengan konsep agrowisata. Lahan milik pemdes dimanfaatkan. Lokasinya tak berada jauh dari aliran Sungai Bengawan Solo.
Baca juga: Pentingnya Keberadaan Bumdes di Desa Cengungkung Bojonegoro
Di lahan seluas 2,5 hektar tersebut, Bumdes Cengungklung Maju Bersama menanam dua jenis buah sekaligus. Yakni pepaya dan kelengkeng. Proses penanaman sudah dilakukan sejak 2019 silam. Menurut kalkulasi, pohon pepaya maupun kelengkeng akan berbuah pada akhir 2020 mendatang.
Pemilihan agrowisata memang cukup tepat. Pasalnya, Desa Cengungklung punya lahan subur di dekat Sungai Bengawan Solo. Pihak Pemdes maupun Bumdes berharap lahan tersebut bisa jadi destinasi wisata yang mampu menggerakkan ekonomi desa.
Menurut rencana, wisatawan atau pengunjung yang datang bisa menikmati aktivitas petik buah pepaya dan kelengkeng. Nantinya disiapkan pula tempat-tempat khusus yang bisa digunakan untuk istirahat dan berfoto ria.
Berbagai sarana dan failitas pendukung sudah mulai dibangun. Seperti penunjuk jalan, serta hamparan taman bunga yang cantik. Jadi, ketika masuk gerbang atau gapura perbatasan desa, wisatawan akan disambut dengan hamparan bebungaan yang memanjakan mata di kanan kiri jalan.
Orang-orang yang sebelumnya belum pernah memetik buah dari pohonnya langsung, bisa merasakan sensasi ini ketika berada di wisata kebun buah Desa Cengungklung. Buah bisa dinikmati langsung di lokasi, atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Pepohonan yang rindang dan aneka tanaman hijau di sekitar akan menemani para pengunjung. Apalagi ada panorama alam ikonik berupa Sungai Bengawan Solo. Ini adalah keunikan yang mungkin tak ditemui di tempat lain.
Baca juga: Gali Potensi Pisang dan Singkong di Desa Cengungklung Bojonegoro
Dalam konsep agrowisata, yang dijual adalah pengalaman yang tak biasa. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang harus disediakan.
Modal ini sedikit banyak sudah dimiliki oleh kebun buah yang dibangun Pemdes Cengungklung melalui Bumdes CMB. Keunikan aktivitas wisata serta lingkungan yang asri jadi nilai plus dari kebun buah Desa Cengungklung.
Dengan tawaran kegiatan yang menarik nan edukatif, kebun buah di Desa Cengungklung ini berpotensi jadi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Baik wisatawan dari sekitar Cengungklung atau dari seluruh Bojonegoro.
Langkah Pemdes Cengungklung ini tentunya patut diapresiasi. Salah satu cara untuk membangun desa adalah dengan mengembangkan pariwisatanya. Jika ada destinasi wisata yang dibangun, ekonomi desa bisa bergerak.
Warga yang berada di dekat kebun buah nantinya juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Bisa lewat menjual makanan, minuman, hingga souvenir. Warga lokal yang belum mendapatkan pekerjaan pun bisa diajak untuk ikut mengelola objek wisata.
Menggerakkan dan membangun desa memang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Contohnya yang dilakukan oleh Pemdes Cengungklung melalui Bumdes CMB yang membangun tempat rekreasi dengan konsep agrowisata.
Dengan sinergi dari berbagai pihak, potensi yang ada pada sebuah desa bisa dikembangkan sedemikian rupa. Sehingga, ekonomi di desa dapat bergerak dengan baik.