Jika dikembangkan dengan benar, potensi yang ada di desa bisa memberikan dampak positif dalam sektor perekonomian. Semangat untuk berkreasi bisa menambah penghasilan sehari-hari. Sesuatu yang kecil bisa jadi besar dengan usaha tak kenal henti.
Tiap desa pasti memiliki sumber daya dan potensi masing-masing. Jika diatur dan dikembangkan dengan tepat, sumber daya atau potensi yang ada di desa bisa diubah jadi ladang perekonomian yang baru.
Contohnya bisa dilihat dari Desa Cengungklung, Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Desa ini memiliki sumber daya alam perkebunan berupa pisang dan singkong.
Biasanya, pisang dan singkong di Desa Cengungklung dijual begitu saja tanpa diolah. Padahal, jika diolah jadi makanan jadi atau jajanan siap santap, harga jual bisa meroket tajam.
Baca juga: Mencoba 5 Olahan Pisang Unik dari Bojonegoro
Berangkat dari hal tersebut, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Bojonegoro menggelar pelatihan pembuatan makanan ringan berbasis singkong dan pisang. Pelatihan tersebut digelar pada Selasa (11/8/2020) di Balai Desa Cengungklung.
Pelatihan ini sendiri digelar selama 2 hari. Sasaran utamanya adalah Ibu rumah tangga yang ada di Desa Cengungklung. Total ada 25 orang yang ikut ambil bagian di pelatihan ini. Semua kegiatan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Dalam pembukaan, hadir Kepala Dinas Perindustrian, Welly Fritama. Dalam sambutannya, Welly berharap jika warga Desa Cengungklung, khususnya dari kalangan Ibu-ibu dapat mengembangkan potensi yang ada di sekitar kediamannya.
“Harapannya Ibu-ibu bisa memberdayakan potensi yang ada di sekitar desa. Salah satu contohnya di Desa Cengungklung banyak tumbuh pisang dan singkong,” ujar mantan Kepala Dinas PU dan Cipta Karya Bojonegoro tersebut.
Dinas Perindustrian sendiri menghadirkan pegiat UMKM di sektor makanan dan minuman yakni Agus Khoiri. Sosok Agus Khoiri sudah tidak asing di kalangan pegiat UMKM Bojonegoro. Ia adalah pemilik usaha makanan ringan di Bojonegoro.
Salah satu brand makanan ringannya yang terkenal adalah Ender-Ender. Bagi yang belum tahu, Ender-Ender merupakan jajanan asli Bojonegoro yang berbahan dasar ketela. Brand Ender-Ender ini bisa dengan mudah ditemui di berbagai toko oleh-oleh dan jajanan seluruh Bojonegoro.
Baca juga: Mencicipi Ender-Ender Khas Bojonegoro
Khusus pada pelatihan di Desa Cengungklung ini, Agus Khoiri mengajari para peserta yang semuanya adalah Ibu rumah tangga dan anggota PKK Desa Cengungklung untuk membuat Ledre Pisang dan Kroket Singkong.
Di aula balai desa, Agus Khoiri beraksi dan menunjukkan kebolehannya. Bahan pisang yang sudah disiapkan berhasil diolah Agus jadi jajanan Ledre. Para peserta pun diperkenankan untuk mencoba atau mempraktekan pembuatan Ledre ini setelah sesi Agus Khoiri selesai.
Pada sesi selanjutnya, singkong diolah sedemikian rupa oleh Agus Khoiri hingga jadi kroket. Singkong dihancurkan untuk kemudian dicampur dengan bumbu dan bahan lain. Setelah tercampur, adonan kemudian digoreng hingga jadi kroket.
Pelatihan olahan singkong dan pisang ini sendiri berlangsung dari pukul 08.00 WIB pagi, hingga pukul 14.00 WIB siang. Para peserta yang semuanya adalah Ibu rumah tangga nampak bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini.
Tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk menambah ilmu bagi Ibu rumah tangga yang ada di Desa Cengungklung. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan membantu para Ibu rumah tangga dalam mendapatkan penghasilan tambahan.
Jika dikembangkan dengan benar, potensi yang ada di desa bisa memberikan dampak positif dalam sektor perekonomian. Semangat untuk berkreasi bisa menambah penghasilan sehari-hari. Sesuatu yang kecil bisa jadi besar dengan usaha tak kenal henti.