Pagi, siang, malam, kamu bisa dengan mudah menemui orang-orang yang bersepeda di jalanan Bojonegoro. Baik bersepeda secara kelompok maupun individu.
Salah satu bentuk kegiatan untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah dengan berolahraga. Tren berolahraga pada masa pandemi pun sangat terasa. Mulai dari jogging, senam, dan yang paling ngetren belakangan ini, yakni bersepeda.
Selama masa pandemi, masyarakat dihimbau untuk tetap di rumah dan membatasi kontak fisik atau physical distancing. Itu dilakukan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.
Anjuran untuk berolahraga selama masa pandemi nampaknya benar-benar diterapkan oleh masyarakat. Secara kasat mata, dalam sebulan terakhir ini terjadi peningkatan aktivitas olahraga masyarakat. Tak terkecuai di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Tengok saja kondisi Stadion Letjen H. Sudirman pada sore hari. Komplek olahraga terpadu itu selalu dipenuhi oleh warga yang ingin jogging atau berjalan mengitari stadion.
Tak cuma jogging saja, masyarakat juga melakukan aktivitas olahraga-olahraga lain. Seperti voli, basket, bulutangkis, sepatu roda, dan juga bersepeda.
Ngomong-ngomong tentang bersepeda, belakangan ini terjadi tren unik di Bojonegoro. Yakni tren olahraga bersepeda di berbagai kalangan.
Pagi, siang, malam, kamu bisa dengan mudah menemui orang-orang yang bersepeda di jalanan Bojonegoro. Baik bersepeda secara kelompok maupun individu.
Baca juga: Saat Naik Sepeda Lebih Keren daripada Naik Motor
Salah satu orang yang rajin bersepeda belakangan ini adalah Nur Rahmadani. Pemuda berusia 24 tahun tersebut bahkan ikut serta dalam klub sepeda di desanya, New Camp Sukorejo.
Menurut sosok yang biasa dikenal dengan nama Mandon itu, tren bersepeda di Bojonegoro memang sangat terasa. Itu terbukti dengan banyaknya orang yang bersepeda di jalanan kota dan desa Bojonegoro.
“Setiap hari pagi, siang, malam, kita dapat jumpai segerombolan orang yang asyik bersepeda. Mungkin bersepeda jadi olahraga paling efektif saat pada masa pandemi,” ujar Mandon.
Mandon menambahkan jika bersepeda merupakan sarana yang paling tepat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Sehingga tubuh tetap sehat dan tidak gampang terserang berbagai penyakit berbahaya, terutama Covid-19.
Sejak masa pandemi, terjadi peningkatan aktivitas bersepeda yang dilakukan oleh Mandon bersama teman klub sepedanya. Jika biasanya kegiatan bersepeda dilakukan seminggu sekali, kini bisa setiap hari.
“Di masa pandemi ini kegiatan bersepeda meningkat. Biasanya kita seminggu sekali. Saat ini hampir setiap hari. Walaupun hanya berkeliling kota saja,” tambah alumnus SMAN 3 Bojonegoro itu.
Tak bisa dipungkiri jika kegiatan bersepeda memang jadi olahraga yang mudah dilakukan dan tentunya menyehatkan. Jangan heran jika pada akhir pekan di Bojonegoro, terlihat gerombolan biker atau pesepeda yang lalu lalang di depan rumahmu.
Baca juga: Bojonegoro dan Kultur Bersepeda para Remajanya
Meski baik bagi tubuh dan dapat meningkatkan imunitas tubuh, masyarakat juga harus memperhatikan beberapa hal ketika berolahraga di masa pandemi.
Pakar Kedokteran Olahraga Universitas Gajah Mada, Dr. dr. H. Zaenal Muttaqin Sofro,.AIFM., mengatakan jika frekuensi olahraga fisik juga harus dibatasi. Setidaknya 3-5 kali seminggu dengan durasi selama 35-40 menit.
Zaenal juga mengingatkan bahwa olahraga tidak harus dengan Latihan fisik. Olahraga persyarafan juga bisa dilakukan dan dirasa cocok selama masa pandemi.
“Mindset masyarakat harus digeser, olahraga tidak hanya Latihan fisik, tetapi bisa dengan Latihan persyarafan,” ujar Zaenal.
Beberapa olahraga persyarafan yang bisa diterapkan di antaranya adalah yoga, taichi dan senam tera. Vokalisasi dengan bersenandung dan membaca pun juga bisa dicoba untuk olahraga persyarafan.
Aktivitas olahraga pada masa pandemi memang diperlukan. Tapi juga jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan keselamatan saat berolahraga ya, Nabs!